Suaka Margasatwa Muara Angke 11 Mei 2013


Suaka Margasatwa Muara Angke 11 Mei 2013, kedatangan kami hari ini di SMMA disambut oleh sekelompok monyet ekor panjang atau Macaca fascicularis. Mereka melakukan aktivitas harian mereka. Makan, bermain, bertengkar, kawin, dan kegiatan sosial lainnya. Sebagai anggota KSP Macaca kami harus terbiasa untuk melakukan pengamatan aktivitas harian primata, salah satunya adalah monyet-monyet ekor panjang disini, monyet ekor panjang ya.. bukan “kera ekor panjang”. Bedakan kera dengan monyet.
Kebetulan hari ini SMMA pengunjungnya tidak terlalu banyak, hannya ada kami dan seorang Bule dan kekasihnya. Dengan begitu sampah sisa makanan jumlahnya tidak terlalu banyak, sampah-sampah ini kerap kali dijadikan sebagai sumber makanan para monyet ekor panjang. Berbicara soal pakan, biasanya yang menjadi pakan monyet ekor panjang disini adalah buah-buahan, dedaunan, akar, ataupun serangga dan mayoritas tumbuhan yang hidup disini adalah tumbuhan bakau yaitu dari jenis Sonneretia sp. Pidada adalah tumbuhan penyusun ekosistem mangrove yang berbunga dan berbuah sepanjang tahun, menariknya pada pengamatan kali ini jumlah buah pidada sangat sedikit, hal ini dikarenakan banyak bunga yang gagal berkembang.
Setelah kami selidiki kuncup bunga pidada ternyata diserang oleh serangga dari ordo Coleoptera kumbang tersebut berukuran sangat kecil kurang lebih sebesar butiran pasir, kumbang tersebut menjadikan kuncup bunga pidada sebagai tempat untuk membesarkan larva-larvanya dan menggunakan bagian kuncup bunga tersebut sebagai sumber makanan mereka. Akibat dari sedikitnya jumlah buah pidada yang ada, monyet ekor panjang mengalihkan makanannya kepada buah, bunga, daun, dan akar pohon beringin, buah dari suku vitaceae, serta bagian pangkal daun enceng gondok.
Menarik untuk di pelajari.
( Maulidia Achmad Rukun )

Kondisi kuncup bunga pidada yang diserang kumbang

Buah Vitaceae yang juga menjadi sumber pakan Macaca fascicularis

Kumbang yang menyerang kuncup bunga pidada
                                               Photo by: Maulidia Achmad Rukun

Komentar