KSP Macaca UNJ di Talkshow “Leuser Ecosystem”

Hari Kamis, 12 Februari 2015 KSP Macaca UNJ menghadiri Talkshow “Leuser Ecosystem” yang bertempat di @america, Pacifik Place dengan pembicara Jamal Gawi (Leuser International foundation) dan Farwiza Farhan (HAkA).

Berikut ringkasan materinya

Taman Nasional Leuser yang terletak di dua provinsi (Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara). merupakan hutan ekosistem keanekaragaman hayati yang kaya membentang dari daerah pesisir Samudera Hindia hingga Selat Malaka dan terdiri dari pemandangan alam yang luar biasa seperti hutan bakau, hutan dataran rendah, padang rumput alpin, rawa air tawar, lembah, dan beberapa gunung berapi. lebih dari 14.000 pohon produktif di sepanjang zona penyangga taman nasional, mengembangkan lembaga keuangan mikro bagi masyarakat setempat, dan membantu mengembangkan mata pencaharian sekitar desa Blok Aras Napal di Besitang, Langkat, Sumatera Utara. Upaya ini akan menghasilkan masyarakat dengan kegiatan ekonomi alternatif serta menghindari pelanggaran di taman yang memiliki keanekaragaman hayati yang unik.

Jamal Gawi, Leuser International Foundation

Jamal Gawi, Leuser International Foundation
Batas kawasan ekosistem Leuser mengikuti fitur pemandangan alam, dan ekosistem itu sendiri adalah unit alami yang mencakup pola tradisional besar hewan dan daerah konsentrasi tinggi kehidupan liar. Termasuk di dalam Kawasan Ekosistem Leuser adalah Taman Nasional Gunung Leuser, Suaka Margasatwa Rawa Singkil serta Taman Buru Lingga Isaq. Keindahan dan Keanekaragaman Hayati yang dimiliki KEL menarik perhatian Herman D Rijksen, peneliti primata yang mendirikan Stasiun Penelitian Ketambe, stasiun penelitian pertama di Indonesia. Potensi pariwisata Kawasan Ekosistem Leuser telah berkembang di daerah-daerah seperti Tangkahan, Bukit Lawang, dan Ketambe. Pariwisata berkembang pesat di Tangkahan dan Bukit Lawang, menjadi sumber ekonomi utama masyarakat yang tinggal di sekitar kedua area ini. Sungai – sungai yang mengalir jernih, hutan yang rimbun dan asri, serta keberadaan satwa langka yang dilindungi seperti Gajah dan Orangutan telah menjadikan Tangkahan dan Bukit Lawang salah satu daerah yang paling banyak dikunjungi di Sumatra.

Komentar