Pada hari Minggu, 9 November 2014 KSP Macaca UNJ ikut berpastisipasi dalam Kampanye #NASIBGAJAH yang bertempat di Jalan Sudirman
Berikut rincian acaranya
WWF-Indonesia meluncurkan kampanye nasional untuk Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis) bertajuk “Nasib Gajah”, dengan tujuan menggalang dukungan publik untuk mendorong perusahaan sawit agar menerapkan Best Management Practice (BMP) dalam menyelamatkan Gajah Sumatera, serta lembaga konservasi ex-situ – seperti kebun binatang dan pusat pelatihan – untuk memperhatikan pengeloaannya berdasarkan kesejahteraan satwa (animal welfare). Selain melalui media sosial dengan mencantumkan hashtag #NasibGajah, penggalangan dukungan publik untuk kampanye ini juga dilakukan melalui pameran instalasi seni yang dibuat oleh 20 seniman muda Indonesia di pusat berbelanjaan, perkantoran, universitas dan sekolah di Jakarta selama beberapa bulan kedepan. Publik pun dapat berfoto selfie bersama instalasi-instalasi seni tersebut dan berpartisipasi dalam kompetisi #Selfielephant, yang berhadiah trip gratis bersama WWF-Indonesia ke pusat konservasi ex-situ Gajah Sumatera di Minas, Riau.
Acara ini diramaikan oleh aktivitas berkunjung ke titik-titik pemasangan instalasi seni Gajah, flash mob bersama Gigi Art Dance dan photo opportunity. Gajah Sumatera dikategorikan sebagai satwa yang kritis (critically endangered) dalam Daftar Merah lembaga konservasi dunia, IUCN; serta berstatus satwa dilindungi oleh UU No.5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Workshop Forum Gajah dan Kementerian Kehutanan di Bogor awal 2014, estimasi populasi Gajah Sumatera di alam liar saat ini diperkirakan 1724 individu. Populasi tersebut terus mengalami penurunan akibat fragmentasi habitat, konflik manusia dengan satwa, perburuan dan perdagangan ilegal.
Berikut rincian acaranya
WWF-Indonesia meluncurkan kampanye nasional untuk Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis) bertajuk “Nasib Gajah”, dengan tujuan menggalang dukungan publik untuk mendorong perusahaan sawit agar menerapkan Best Management Practice (BMP) dalam menyelamatkan Gajah Sumatera, serta lembaga konservasi ex-situ – seperti kebun binatang dan pusat pelatihan – untuk memperhatikan pengeloaannya berdasarkan kesejahteraan satwa (animal welfare). Selain melalui media sosial dengan mencantumkan hashtag #NasibGajah, penggalangan dukungan publik untuk kampanye ini juga dilakukan melalui pameran instalasi seni yang dibuat oleh 20 seniman muda Indonesia di pusat berbelanjaan, perkantoran, universitas dan sekolah di Jakarta selama beberapa bulan kedepan. Publik pun dapat berfoto selfie bersama instalasi-instalasi seni tersebut dan berpartisipasi dalam kompetisi #Selfielephant, yang berhadiah trip gratis bersama WWF-Indonesia ke pusat konservasi ex-situ Gajah Sumatera di Minas, Riau.
Acara ini diramaikan oleh aktivitas berkunjung ke titik-titik pemasangan instalasi seni Gajah, flash mob bersama Gigi Art Dance dan photo opportunity. Gajah Sumatera dikategorikan sebagai satwa yang kritis (critically endangered) dalam Daftar Merah lembaga konservasi dunia, IUCN; serta berstatus satwa dilindungi oleh UU No.5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Workshop Forum Gajah dan Kementerian Kehutanan di Bogor awal 2014, estimasi populasi Gajah Sumatera di alam liar saat ini diperkirakan 1724 individu. Populasi tersebut terus mengalami penurunan akibat fragmentasi habitat, konflik manusia dengan satwa, perburuan dan perdagangan ilegal.
 |
| Teman-teman KSP Macaca UNJ bersama maskot kampanye #nasibgajah |
Komentar
Posting Komentar