Hari Sabtu, 18 Oktober 2014 KSP Macaca UNJ menghadiri Seminar Elang, Save Our Eagle yang diselenggarakan oleh KPB Nycticorax UNJ yang bertempat di Auditorium M. Yusuf, Gedung IDB 2 UNJ dengan pembicara Dewi M. Prawiradilaga, Ph D. (Ornithologist LIPI), Adam A. Supriatna (Asian Raptor Research and Conservation Network), Ranti Fauziah, S.Si (UIN Jakarta), Hafidza Istianah, S.Pd (KPB Nycticorax)
Berikut ringkasan materinya :
1. Materi I (Dewi M. Prawiradilaga, Ph D. – Ornithologist LIPI)
Elang merupakan raptor atau burung pemangsa. Keberadaannya menjadi lebih penting lagi karena status burung tersebut yang berada pada puncak rantai makanan, sehingga dijadikan sebagai indikator lingkungan. Indonesia memiliki spesies elang penetap, seperti elang jawa (Spizaetus bartelsi) dan beberapa spesies elang migran lain-seperti sikep madu asia, elang alap cina, elang alap jepang, dan lain lain-yang menjadikan Indonesia sebagai tempat melintas dan wilayah transit mereka. Terdapat dua jalur yang digunakan oleh burung migran dalam bermigrasi, yaitu East Asian Continental Flyway dan East Asian Oceanic Flyway.
2. Materi II (Adam A. Supriatna – Asian Raptor Research and Conservation Network)
Kepentingan dari keberadaan elang sebagai puncak rantai makanan belum banyak disadari oleh kalangan masyarakat luas, sehingga perlu dibentuk kesadaran dengan difasilitasi oleh berbagai praktisi pendidikan dan para peneliti yang lebih memahami pentingnya masalah ini. Kesadaran diri yang masih lemah tersebut ditunjukkan dengan belum diperhatikannya tempat tempat yang menjadi ekosistem elang migran menghabiskan waktu migrasinya di Indonesia, baik dari pihak masyarakat ataupun pemerintah. Hal tersebut dapat dimulai dengan pengenalan spesies-spesies elang yang dapat ditemui di Indonesia kepada masyarakat dan anak-anak sejak usia dini, meskipun dalam waktu-waktu tertentu saja. Pengetahuan tersebut kemudian dapat dikembangkan dan disebarkan kepada masyarakat lain.
Berikut ringkasan materinya :
1. Materi I (Dewi M. Prawiradilaga, Ph D. – Ornithologist LIPI)
Elang merupakan raptor atau burung pemangsa. Keberadaannya menjadi lebih penting lagi karena status burung tersebut yang berada pada puncak rantai makanan, sehingga dijadikan sebagai indikator lingkungan. Indonesia memiliki spesies elang penetap, seperti elang jawa (Spizaetus bartelsi) dan beberapa spesies elang migran lain-seperti sikep madu asia, elang alap cina, elang alap jepang, dan lain lain-yang menjadikan Indonesia sebagai tempat melintas dan wilayah transit mereka. Terdapat dua jalur yang digunakan oleh burung migran dalam bermigrasi, yaitu East Asian Continental Flyway dan East Asian Oceanic Flyway.
2. Materi II (Adam A. Supriatna – Asian Raptor Research and Conservation Network)
Kepentingan dari keberadaan elang sebagai puncak rantai makanan belum banyak disadari oleh kalangan masyarakat luas, sehingga perlu dibentuk kesadaran dengan difasilitasi oleh berbagai praktisi pendidikan dan para peneliti yang lebih memahami pentingnya masalah ini. Kesadaran diri yang masih lemah tersebut ditunjukkan dengan belum diperhatikannya tempat tempat yang menjadi ekosistem elang migran menghabiskan waktu migrasinya di Indonesia, baik dari pihak masyarakat ataupun pemerintah. Hal tersebut dapat dimulai dengan pengenalan spesies-spesies elang yang dapat ditemui di Indonesia kepada masyarakat dan anak-anak sejak usia dini, meskipun dalam waktu-waktu tertentu saja. Pengetahuan tersebut kemudian dapat dikembangkan dan disebarkan kepada masyarakat lain.
Adam A. Supriatna – Asian Raptor Research |
Komentar
Posting Komentar