Kirim Delegasi 5: KOMUNI (Konservasi Melalui Seni)

Kirim Delegasi 5: KOMUNI (Konservasi Melalui Seni)

Annisa Marheliyana (KSP XVI) dan Ammar Zain (KSP XVII)


Jakarta – Pada (15/6) yang lalu, KSHL Comata UI melaksanakan webinar dengan tajuk KOMUNI (Konservasi Melalui Seni). Seperti yang kita ketahui, pergerakan konservasi sudah banyak sekali dilakukan oleh pemerintah, kelompok pecinta lingkungan, lembaga swadaya masyarakat, dan penggerak konservasi. Namun, pergerakan konservasi tersebut nyatanya hanya melibatkan orang-orang dengan pengetahuan yang baik tentang ekosistem dan keterkaitannya dengan kehidupan saja. Masyarakat awam cenderung pasif dalam menggiati kegiatan ini, hal tersebut bisa saja dikarenakan kurangnya pengetahuan, informasi tentang konservasi yang kurang menarik, dan memang dari dalam diri sendirinya yang tak acuh. Hal tersebut tentunya akan berdampak pada tidak maksimalnya konservasi alam yang dilakukannya seperti istilah “udah dibersihin, tapi yang terus ngotorin pasti ada”. Oleh sebab itu, tantangan dalam konservasi adalah bagaimana mengedukasi masyarakat umum yang dikemas melalui cara cara yang unik, informatif, dan menarik. Oleh karena itu, KSHL Comata UI berusaha menggabungkan seni ke dalam konservasi agar lebih mudah diterima oleh masyarakat. Tentunya sayang sekali bukan apabila kita ketinggalan ilmu tersebut, tenang saja! Annisa Marheliyana (KSP XVI), Ammar Zain (KSP XVII)Anisa Rhenadia (KSP XVII), Alifia Khoirunnisa (KSP XVII), Nur Finda Budiman (KSP XVII), dan Titis Melia Sanini (KSP XVII) selaku delegasi KSP Macaca UNJ membuatkan rangkuman webinar tersebut dengan informatif. Lets enjoy!

Webinar ini dilaksanakan via google meet dengan 3 pembicara, yaitu :

1.      Zahrah Afifah, dari Wildlife Conservation Society

2.      Riza Marlon, dari Wildlife Photojournalist

3.      Muhammad Akmal, dari Ilustrator Biologeek

Dimulai dengan sambutan ketua dari KSHL Comata UI, kemudian dilanjutkan dengan perwakilan ketua pelaksana webinar KOMUNI. Webinar ini di moderatori oleh Bhisma Agusti Anugra (ketua KSHL Comata UI periode 2016/2017).

A.    Materi 1 tentang konservasi oleh kak Zahrah Afifah, dari Wildlife Conservation Society

·   Konservasi merupakan pemanfaatan dan pengelolaan secara berkelanjutan yang tujuannya yaitu untuk memelihara proses ekologi esensial, memelihara sistem pendukung kehidupan SDA, serta mensejahterakan masyarakat.

·         Regulasi konservasi: diatur dalam

o   UU nomer 5 tahun 1990 tentang konservasi SDA,

o   PP nomer 106 tahun 2018, dan

o   CITES (the Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora).

·         Aksi positif yang dapat dilakukan: perlindungan, pemeliharaan, pemanfaatan secara berkelanjutan dan restorasi.

·         Manfaat satwa liar bagi kehidupan manusia: tidak dirasakan secraa langsung, tetapi sangat membantu kehidupan kita. Misalnya untuk membantu penyerbukan tanaman bunga, seperti burung dan kelelawar.

·         Ancaman terhadap hidupan liar di Indonesia yaitu berupa penyelundupan, perdagangan konvensional. Perdagangan online, pengangkutan ilegal, dan kepemilikan ilegal.

·      Kasus penyelundupan burung paling banyak di pelabuhan. Sebanyak 17.000 ekor burung diselundupkan selama bulan januari sampai bulan mei 2020. Mode transportasi yang digunakan yaitu bisa di darat (mobil pribadi atau bus antar provinsi), dan laut (kapal penumpang atau bisa dititipkan oleh penumpang). Sebagian besar burung yg diselundupkan akan dijual di pasar burung atau dijual secara online.

·      Mengenai perdagangan online di social media, misalnya : burung, kucing hutan, mamalia, reptil. Biasanya hewan yang dijual saat masih child. Dari perdagangan tersebut ada temuan kasus yang digagalkan oleh penegak hukum. Kasus satwa yang diperdagangkan biasanya ditemukan dalam keadaan sakit.

·         Upaya memerangi ancaman terhadap satwa liar di era digital:

o   Memperkuat pengawasan di titik-titik penyelundupan, misalnya di pelabuhan.

o   Dapat melaporkan kasus melalui paltform yang ada di social media, misalnya facebook. Facebook mempunyai pelaporan untuk konten-konten penjualan yg mendorong untuk kasus perburuan.

o   Ada juga platform dari pemerintah, misalnya Gakkum KLHK, e-pelaporan satwa di lindungi dari bareskim, dan wildscan.

 

B.     Materi 2 oleh kak Muhammad Akmal, dari Ilustrator Biologeek

·         Biologeek adalah creative project yang dibuat dengan tujuan untuk “memasyarakatkan sains dan biologi di Indonesia”. Biologeek mengunakan media komik dan ilustrasi serta menyebarkan karya melalui instagram, webtoon, dan karyakarsa.

·         Grafik desain dan ilusrasi dibuat untuk menyederhanakan sebuah informasi. Banyak orang pasti lebih memilih untuk membaca informasi dengan banyak gambar walaupun halamannya banyak, dibanding dengan suatu informasi yang sudah banyak halamannya, dan hanya sebatas kata-kata.

·         Diharapkan masyarakat dapat lebih mudah memahami awareness dari konservasi itu sendiri.

·         Konten biologeek :

o   Words of life (permainan plesetan kata).

o   Biologek comic (komik pendidikan biologi), merupakan komik 4 panel yang menjelaskan keseharian makhluk hidup.

o   Stiker biodiversitas, merupakan ilustrasi makhluk hidup

o   Biology pattern (pengenalaan pola makhluk hidup)

o   Coloring book (buku mewarnai)

o   Board games pendidikan bilogi, yang harapannya orang-orang dapat belajar sambil bermain

·         Kegiatan biologeek

o   Minipameran - workshop

o   Kolaborasi, misalnya biologeek x tambora muda, biologeek x KKP BPSPL Padang, biologeek x WWF IP Ujung Kulon, biologeek x poniki.id, biologeek x tokome.id. Selanjutnya akan berkolaborasi dengan karya karsa x WWF Indonesia yang tujuannya untuk konservasi.

·         Jika ingin membuat karya seperti yang ada di konten biologeek tetapi tidak bisa mengambar, tidak masalah, kamu bisa mencoba berkolaborasi dengan teman yang bisa menggambar atau mencoba membuat karya di bidang lain yang sesuai dengan hobi.

 

C.     Materi 3 mengenai fotografi alam liar oleh om Riza Marlon, dari Wildlife Photojournalist

·         Fotografi merupakan melukis dengan cahaya.

·         Genre fotografi : jurnalistik, fashion, weding, food, alam liar, underwater, dll.

·         Untuk menjadi fotografi alam liar perlu 3 hal yaitu satwaliar - fotografi - aktifitas luar ruang.

·         Wildlife photografi :

o   Adalah Suka/cinta, komitmen, konsisten

o   Adalah investasi

o   Adalah networking

o   Adalah stok foto

o   Adalah penyimpanan/filing

·         Mengapa fotografi itu penting?

o   Merekam sejarah alam

o   Moment tidak akan terulang

o   Alam indonesia sangat luas dan bagus

·         Peran fotografi, videografi dan ilustrasi dalam komservasi salah satunya yaitu merekam sejarah indonesia.

Menarik sekali bukan? Ternyata seni bukanlah sekedar seni. Seni mampu menyampaikan pesan secara baik dan nyata meskipun berbeda bahasa dan ilmu yang dimiliki, karena seni bersifat universal. Asik sekali bukan? jika hobi kita dibidang seni ternyata mampu mengajak masyarakat secara luas untuk ikut berperan aktif dalam menjaga lingkungan sekitar. Ternyata untuk menjadi penggerak konservasi tidak harus selalu kaku atau tidak fleksible. Kunci dari semuanya adalah kita harus mampu mengemas secara baik, informatif, dan menarik agar menarik minat masyarakat untuk terus membaca dan peduli akan konservasi alam. Yuk, untuk kalian yang punya hobi fotografi, audiografi, atau videografi, mari sama sama kita buat konservasi lebih dipahami masyarakat dengan keahlian yang kita miliki guna menjada alam untuk anak cucu kita ke depan nanti.

 

Salam Lestari!

Salam Konservasi!

KSP Macaca UNJ. Inisiatif, Kreatif, Kontributif

© HUMAS KSP Macaca UNJ


Komentar