Jakarta
– Pada (13/6) salah satu kelompok studi yang bergerak dalam bidang konservasi
burung di Universitas Negeri Jakarta yaitu KPB
Nycticorax UNJ telah melaksanakan webinar yang bertajuk Biodiversitas
Burung Indonesia dalam Ancaman Kepunahan.
Indonesia merupakan negara megabiodiversitas yang mana memiliki banyak sekali
keragaman hayati yang dimiliki salah satunya burung. Keragaman burung Indonesia
sekitar 1794 jenis per tahun 2020 tentunya hal tersebut memungkinkan untuk
terus ditemukannya spesies baru mempertimbangkan geografis Indonesia yang unik.
Namun, disisi lain kepunahan pun terus mengancam burung – burung ini karena
burung memiliki penampilan yang indah. Seringkali burung ditangkap untuk
dijadikan hewan peliharaan, pajangan, atau lain sebagainya. Tak hanya itu,
aktivitas manusia yang mengurangi kualitas lingkungan sebagai pendukung
kehidupan flora dan fauna pun ikut andil dalam menyebabkan kepunahan beberapa
speies. Tentunya kita harus terus peduli dengan keanekaragaman hayati yang kita
miliki, sayang sekali apabila keanakeragaman tersebut hancur dalam hitungan
beberapa dekade dan tidak bisa menikmati lagi di tahun-tahun berikutnya. Sangat
menarik sekali bukan topik dari webinar tersebut?? Sayang sekali apabila
dilewatkan begitu saja. Bagi kalian yang tidak berkesempatan mengikuti seminar
tersebut, delegasi dari KSP Macaca UNJ Inge Oktavianti
Fabian (KSP
XVII) membuat rangkuman webinar tersebut dengan informatif.
Lets
Enjoy!
A.
Materi
1 oleh Indeka Dharma Putra, S.Pd (Biodiversity Warrior)
Kerusakan
lingkungan sudah terlihat di kehidupan sehari-hari kita, rusaknya lingkungan
bisa dikarenakan lingkungan itu sendiri atau campur tangan manusia, walau
begitu alam memang bisa merestorasi dieinya namun tidak cepat dan alam punya
caranya sendiri yaitu mekanisme bumi untuk menstabilkan ekosistem, bila ada 1
jenis yg punah akan ada jenis yg muncul untuk mengisi relung yang kosong
mungkin kurang efisien atau malah efisien dan ini akan berulang. Dampak
kerusakan lingkungan bagi keragaman burung kerusakan lingkungan dapat berdampak
bagi populasi dan keberagaman burung. Faktor yg menyebabkan kerusakan
lingkungan :
1. alam
sendiri (bencana alam)
2. bencana
alam karena intervensi manusia karena tidak peduli terhadap lingkungan (banjir,
tanah longsor)
3. kerusakan
lingkungan karena aktivitas manusia yg tidak bijaksana (eksploitasi hasil
tambang dan hutan yg tidak melihat program keberlanjutan)
"Kalau
lingkungan itu berubah maka kehidupan kita akan berubah" dengan adanya
aktivitas manusia di tempat tinggal burung, ini memberikan dampak kepada
populasi burung. Berbeda dengan manusia yg adaptif. Contoh kasus :
a. Pembangunan
bandara di habitat burung, di bandara masih banyak burung yang berkeliaran
karena menganggap itu masih rumah mereka.
b. Burung
laut yang memakan sampah, sampah tersebut akan terakumulasi di dalam tubuh
burung tersebut
c. Kematian
burung karena keracunan, dan kebakaran hutan kejadian silent spring karena
penurunan populasi burung karena ddt pestisida, mengakibatkan cangkang telur
melunak dan keberlangsungan embrio
d. Burung
walet yg menabrak aliran listrik karena ada perubahan penggunaan lahan yg
tadinya sering dilewati
e. Perubahan
waktu migrasi elang dan jalur karena kabut asap yg mengganggu jalur penerbangan
mereka
Bagaimana
pun keanekaragaman burung bermanfaat untuk segi kebudayaan, makan dan menjaga
lingkungan, misal gelatik jawa akan
peningkatan hama.
B.
Materi
2 oleh Jihad, S.Si
Perdagangan
Burung dan Upaya Konservasi Untuk Mempertahankan Populasi dan Habitat Burung Indonesia
merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman burung terbesar ada 1794
jenis burung per 2020 di Indonesia menurut penelitian pak Jihad dan teman-teman
LIPI. secara global bila di rangking Indonesia urutan ke 4, dan rangking ke 1
di Asia. Ada sebanyak 1794 jenis, dan burung endemik sebanyak 500an dengan ini
Indonesia berada di peringkat 1 global dengan jumlah burung endemik tersebut.
Sayangnya dr 1794 jenis tersebut banyak yg terancam punah. Menurut IUCN yaitu
situs yang menilai status konservasi di dunia. Ada 30 jenis burung yg kritis 48
genting 86 rentan, ini merupakan jumlah yg besar. Penyumbang kepunahan burung
ini salah satunya adalah perburuan untuk hobi menjadi marak. Total kerugian
negara akibat perdagangan burung sejumlah13 trilium rupiah menurut kajian KLHK,
dimana 1 cula rangkong harga jualnya bisa 3 kali lipat harga gading gajah.
Perjual belian rangkong dapat menjadi jalan kepunahan rangkong karena rangkong
merupakan hewan monogami. Rangkong betina saat mengurus anaknya hanya berdiam
diri di sarangnya, hanya rangkong jantan yg keluar untuk mencari makan, maka
bila jantan rangkong tertembak 1 keluarganya akan terancam kematian.Kebijakan
tentang perlindungan dan perdagangan. Maka dari itu dibuatlah peraturan tentang
perlindungan satwa.
a. Keputusan
Presiden Nomer 43 tahun 1978 ratifikasi CITES
b. UU
No. 5 Tahun 1990 Tentang Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
c. UU
No. 16 Tahun 1992 Tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan
d. PP
No 13 Tahun 1994 Tentang Perburuan
e. PP
No 7 Tahun 1999 Tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa
f.
PP No 8 Tahun 1999
Tentang Pemanfaatan Tumbuhan dan Satwa
g. Permen
LHK No 106 Tahun 2018
Apa yg sudah dilakukan
Burung Indonesia?
Tidak
menyasar langsung atau investigasi perdagangan namun membatu masyarakat di
sekitar hutan dan membantu pemerintah menjaga yg masih ada yaitu :
1. Membantu
kesepakatan pada masyarakat lokal
2. Memantau
kondisi dan ketersediaan layanan alam bersama masyarakat
3. Memberikan
penyadartahuan kepada publik
4. Melakukan
advokasi kebijakan
5. Penelitian
aplikatif
C.
Materi
3 oleh Mohammad Irham, M.Sc.
Dinamika
Jumlah dan Status Konservasi Burung di Indonesia
1. Indonesia
memiliki sekitar 17% dari total seluruh jenis burung di dunia
2. Jumlah
jenis burung Indonesia antara 1600-1700 jenis
3. Jumlah
total jenis dan anak jenis burung Indonesia lebih dari 3000
4. Jumlah
burung endemik antara 500-600 jenis
5. Jumlah
burung bermigrasi sekitar 150 jenis
Kenapa
pakai kisaran, karen bila kita merujuk pada angka maka harus melihat check list
(misal checklist burung indonesia pada tahun 2017)
Mengapa
Indonesia kaya akan jenis burung?
a. Faktor
geografi, Indonesia terbagi lewat garis khayal yang biasa disebut sebagai Garis
Weber, Garis Wallace, dan Garis Lydekker. Indonesia adalah negara yang
berada di garis khatulistiwa atau equator, maka ketersediaan
pakan secara normal akan ada terus sepanjang tahun, ini alasan indonesia
menjadi tujuan burung migrasi dari belahan utara maupun selatan, maka kaya akan
burung yg berkembang biak dan pendatang utara juga selatan ini merupakan salah
satu faktor kenapa Indonesia kaya akan jenis burung. Iklim di Indonesia juga
mempengaruhi diversifikasi spesies di tiap daerah.
b. Geologi,
aktivitas geologis dapat berpengaruh dalam evolusi burung di tiap pulau,
misalnya burung di pulau sumba dan pulau rote timur, pulau tersebut berdekatqn
namun lautannya sangat dalam maka mengindikasikan dahulunya pulau tersebut
jauh.
c. Kepulauan
d. Ekosistem
Pada
tahun 2008-2020 jumlah jenis burung naik dari 1598 menjadi sekitar lebih dari
1700 jenis, penemuan jenis baru berjumlah 11 jenis, catatan baru berjumlah 31
jenis, revisi taksonomi bertambah lebih dari 50 jenis.
Faktor
yang mendorong penambahan jenis :
1. Penelitian
berbasis eksplorasi dan koleksi
2. Teknologi
3. Kegiatan
pengamatan dan fotografi burung
4. Perdagangan
dan peredaran (misal perdagangan burung biakan yang dilepaskan ke alam liar)
Jenis
Burung Asing dan invasif di indonesia
a. Alien
spesies merupakan spesies yang sebaran dan berkembang biak bukan di Indonesia
b. Invasive
spesies adalah jenis diluar lokasi asli (Indonesia) yang dapat berpengaruh luar
biasa di ekosistem
Bagaimana
jenis asing atau invasif muncul?
1. Peran
manusia menentukan kemunculan burung jenis asing
2. Peradagangan
burung, baik legal maupun ilegal
3. Aviary
burung eksitis
4. Burung
asing yang dipelihara lepas atau dilepaskan
Ekspansi
burung asing :
a. Burung
asing memiliki relasi kuat dengan aktifitas manusia
b. Kekayaan
jenis burung asing seringkali tinggi di wilayah urban dan padat manusia
c. Perubahan
tutupan lahan dan kerusakan habitat mempercepat kolonialisasi dan persebaran
jenis asing
d. Tipe
habitat yang mempercepat kolonialisasi burung asing yaitu uraban, perkebunan,
pertanian.
Jenis
burung Asing
Antar
negara
1.
Acridotheres tristis
2.
Acridotheres cristatellus
3.
Columba livia
4.
Streptopelia tranquebarica
5.
Corvus splendens
Antar
Wilayah Indonesia
1.
Acridotheres javanicus
2.
Acridotheres cinereus
3.
Pyconotus aurigaster
4. Casuarius casuarius
5.
Scissirostrum dubium
Bagaimana
mengatasi spesies burung invasif
1.
Riset inventarisasi dan monitoring populasi burung asing
2.
Manajemen peredaran dan perdagangan burung
Sungguh Kaya
sekali bukan biodiveritas burung yang dimiliki oleh Indonesia? Apalagi banyak
sekali spesies endemik yang kita miliki menambah nilai plus dari Keanekaragaman
hayati yang kita miliki. Tentunya, sangat disayangkan sekali apabila kekayaan
yang kita miliki musnah begitu saja. Hal tersebut dapat dicegah dengan cara peduli
terhadap lingkungan sekitar, dimulai dari diri sendiri.
“Cinta tak harus memiliki, biarkan ia terbang bebas
dan berkicau riang kesana-kemari. Karena cinta banyak bentuknya”
Salam Lestari!
Salam Konservasi!
KSP Macaca UNJ.
Inisiatif, Kreatif, Kontributif
© HUMAS KSP Macaca UNJ
Komentar
Posting Komentar