MOCA (Monitoring Macaca) 1

 MOCA (Monitoring Macaca) 1

Departemen Litbang KSP Macaca

Jakarta - Pada Sabtu, 5 Juni 2021 telah dilaksanakan monitoring macaca di Muara Angke dan Schmutzer Ragunan. Di Muara Angke, selain anggota KSP Macaca UNJ juga ada KPP Tarsius UIN yang melakukan monitoring macaca bersama. Tiap anggota berangkat dari rumah menggunakan transportasi umum dan bertemu di titik kumpul yaitu Stasiun Angke, lalu dilanjutkan dengan menggunakan taxi online. Seharusnya pengamatan dilakukan mulai pukul 07.00 WIB, namun dikarenakan terdapat kendala saat menaiki taxi online akhirnya pengamatan dilakukan mulai pukul 08.40 WIB.

Dikarenakan hari sudah mulai siang dan waktunya Macaca fascicularis untuk mencari makan, maka Macaca fascicularis tidak terlihat di dalam Hutan Lindung. Akhirnya pengamatan dilakukan di tepi Hutan Lindung. Metode yang dilakukan untuk pengamatan Macaca fascicularis adalah focal sampling dan scan sampling. Komposisi Macaca fascicularis beraneka ragam, yaitu adult female, adult male, juvenile male, juvenile female, child, dan infant.

Perilaku harian Macaca fascicularis berbeda-beda, seperti duduk, berjalan, makan, dll. Dikarena juvenile sangat aktif dan tidak hanya terdapat 1 individu saja. Selama pengamatan individu sering hilang karena mereka sangat aktif bergerak, sehingga sering berganti dengan individu yang sama. Posisi Macaca fascicularis sangat dekat saat pengamatan, mereka berada di pohon. Perilaku dominan yang terlihat, yaitu resting (sitting), traveling (quadro, brakiasi), aktivitas feeding (memakan daun, bunga), aktivitas traveling, (berpindah dengan empat tungkai, melompat), aktivitas resting (duduk), dan aktivitas sosial (allogrooming, mating). Ada yang memakan daun dan bunga dari jenis Hibiscus macrophyllus dan ada juga yang memakan kulit kayu dari pohon mangrove. Ada juga individu juvenile yang diajarkan matting oleh induknya.


Pengamatan Macaca fascicularis berakhir pada pukul 09.40 WIB karena Macaca fascicularis sudah banyak yang masuk dan tidak terlihat. Kegiatan monitoring macaca ini diakhiri dengan sharing seputar hasil pengamatan yang dipimpin oleh ketua KSP Macaca UNJ yaitu Kak Inge. Lalu dilanjutkan dengan makan siang dan pulang kerumah masing-masing.



Selanjutnya monitoring macaca di Schmutzer Ragunan yang tidak kalah seru dari Muara Angke. Setiap anggota berangkat dari rumah masing-masing dan bertemu di titik kumpul yaitu Stasiun pintu masuk Taman Margasatwa Ragunan. Setelah berkumpul, agenda dilanjutkan dengan kegiatan pengamatan di dalam Pusat Primata Schmutzer. Untuk monitoring macaca di Schmutzer Ragunan, dipandu oleh Kak Ammar. Pada awalnya sempat ada masalah karena tidak diperbolehkan masuk oleh penjaga dikarenakan dikira ingin melakukan penelitian dan tidak memiliki surat izin. Namun setelah Kak Ammar berdiskusi dengan penjaga, akhirnya diperbolehkan masuk, namun dengan syarat pdl dan tabulasi data tidak boleh dibawa saat melihat primata.

Setelah itu, langsung melakukan pengamatan terhadap Macaca fascicularis. Pengamatan dimulai pada pukul 10.00 WIB. Pengamatan aktivitas harian diawali dengan membagi komposisi Macaca fascicularis dan teknik sampling terhadap setiap anggota kelompok. Pengamatan di Schmutzer Ragunan juga sama seperti yang di Muara Angke, dibagi menjadi 2, yaitu scan sampling dan focal sampling. Komposisi Macaca fascicularis di Schmutzer Ragunan juga beraneka ragam, ada adult female, infant, dan juvenile. Pengamatan di Schmutzer Ragunan dilakukan selama 90 menit, diakhiri pada pukul 11.30 WIB.

Pada pengamatan ditemukan bahwa aktivitas dominan juvenil yang teramati adalah traveling. Juvenile dari Macaca fascicularis kerap menunjukkan aktivitas berjalan dengan 4 tungkai (quadro). Hal ini dipengaruhi oleh kegiatan sosial secara singkat dengan individu lainnya juga adanya pengaruh dari perilaku agonistik yang dilakukan oleh alfamale sehingga seluruh individu terpengaruh untuk ikut dengan pimpinan ataupun berjalan untuk melindungi diri. Selain itu, juvenile Macaca fascicularis juga tercatat rutin melakukan aktivitas makan (feeding) dan sosial. Beberapa makanan yang dominan dimakan oleh juvenil diantaranya adalah daun dan buah. Juvenile juga mendapatkan makanannya dari hasil perilaku sosial, allogrooming, yang mereka lakukan terhadap individu lainnya.


Setelah selesai pengamatan, dilanjutkan dengan mengelilingi Schmutzer untuk melihat primata yang ada disana. Kemudian, sholat zuhur dan makan siang di luar Schmutzer. Lalu pada pukul 14.00 WIB, semua anggota pulang ke rumah masing-masing. 




Salam Lestari!

Salam Konservasi!

KSP Macaca UNJ. Inisiatif, Kreatif, Kontributif.

© HUMAS KSP Macaca UNJ

Komentar