Pelatihan Ekologi (PEKOL)
KSP Macaca UNJ 2021
Jakarta - Pada
tanggal 3,4 & 11 Juli 2021 KSP Macaca
UNJ mengadakan agenda tahunan yang diperuntukan bagi anggota baru KSP Macaca UNJ yaitu pelatihan ekologi atau
biasa disebut dengan PEKOL. Agenda PEKOL merupakan sebuah agenda yang
didalamnya mengajarkan kepada peserta tentang banyak hal dan bertujuan untuk
meningkatkan soft skill dalam bidang
lapangan dan mengolah data. Pada acara PEKOL kali ini kami mengundang 6
pemateri yang mana setiap pemateri menjelaskan bidang yang berbeda beda. Adapun
macam materi yang disampaikan yaitu , materi tentang primata, insect, herpet,
mamalia, pengolahan data, tumbuhan.
Sabtu, 3 Juli 2021
Materi 1 Oleh Kak Ulmia Lesty KSP XVI
Dengan Materi : Diskusi Primata
Pada
materi yang pertama dilaksanakan pada tanggal 3 Juli 2021 dengan pematerinya
yaitu Kak Ulmia Lesty. Pada materi ini dijelaskan terkait pentingnya primata
terhadap lingkungan alam yang mana dari primata sendiri ternyata terdapat
dfungsi yang penting bagi lingkungan alam seperti contohnya primata disebut
juga sebagai pemencar benih alam, kenapa? Karena primata sendiri seperti yang
sudah kita ketahui mereka secara umum mereka memakan buah-buahan yang ada dipohon,
yang kemudian bijinya akan mereka buang ke tanah sehingga dari biji ini akan
muncul benih baru yang akan menjadi pohon nantinya. Itulah kenapa peran primata
untuk alam sangat penting. Lalu pada materi tentang primata juga menjelaskan
tentang bagaimana cara agar kita dapat mengambil data primata, Seperti objek
yang akn diteliti kemudian topik yang akan dibicarakan lalu metode yang digunakan
dalam mengambil data dan yang terakhir cara kita untuk pengamatan primata.
Pada
materi ini kita mempelajari jenis-jenis primata yang ada di Indonesia serta
habitat hewan tersebut di alam liar. Adapun jenis-jenis primata yang dibahas
dalam materi ini yaitu lorisidae, cercopithecidae, hylobatidae, dan hominidae.
Setiap primata ini memiliki ciri khas nya masing-masing serta memiliki habitat
yang berbeda. Lorisidae merupakan primata yang memiliki ukuran tubuh yang
sangat kecil, memiliki mata yang besar, moncong yang meruncing serta untuk habitatnya sendiri hewan ini
sering ditemukan diatas pohon / aboreal. Contoh dari hewan ini yaitu kukang
jawa (Nycticebus javanicus).
Adapun
jenis primata selanjutnya yaitu cercopithecidae, merupakan kelmpok primata yang
dikenal dengan sebutan monyet dunia lama (old world) kelompok primata ini
berhabitat diurnal. Biasanya untuk primata ini memiliki bentuk ekor yang
panjang dan kuat . Contoh dari hewan ini yaitu Trachypithecus auratus (lutung). Lalu jenis selanjutnya yaitu
hylobatidae atau dikenal dengan sebutan kelompok kera kecil. Kelompok kera ini
menghabiskan aktifitasnya di pepohonan dan dikatakan hewan arboreal. Kelompok
ini mmemiliki lengan yang panjang dan tidak memiliki ekor sebagai ciri khasnya.
Adapun contoh dari kelompok hewan ini yaitu owa jawa (Hylobates moloch).
Dan kelompok primata terakhir yang dibahas yaitu kelompok hominidae, atau
dikenal dengan nama kelompok kera besar. Kera besar sendiri memilikihabitat
yang berbeda-beda ada yang menghabiskan waktunya dia atas pohon da nada juga
yang hidupnya diatas tanah. Seperti namanya kelompok kera ini memiliki ukuran
yang besar-besar dan diselimuti rambut yang lebat. Contoh dari kelompok kera
besar ini yaitu, orangutan sumatera (Pongo abelii).
Pada materi ini juga dijelaskan tentang macam-macam
perilaku primata seperti social behavior (aktifitas yang melibatkan individu
lain seberti bermain, kawin,grooming) , social agonism (perilaku
perlwanan atau pertahanan seperti berkelahi), dan non-social
behaviour (perilaku yang tidak melibatkan individu lain seperti makan
berjalan,dll.)
Jika ingin melakukan penelitian tentu kita harus
dapat memahami terlebih dahulu metode sepertti apa yang akan digunakan nanti,
nah dalam materi ini kami dijelaskan terkait bagaimana cara / metode apa yang biasanya
dilakukan. Adapun metode yang biasanya dilakukan dalam mengambil data sampel
yaitu seperti focal sampling yang mana mengamati fokus pada
satu individu dengan waktu tertentu dan mencatat semua perilaku yang
dilakukan , lalu scan sampling yang dilakukan dengan cara mengamati dan
memindai perilaku seluruh anggota kelompok dengan interval waktu
tertentu , dan behavior sampling yang dilakukan dengan cara mengamati seluruh
individu dan mencatat kejadian perilaku tertentu dan detail individu
yang terlibat. Dalam mengambil sampel tentu harus dilengkapi dengan perlatan
yang memungkinkan seperti binokuler, meteran, kompas, inklino, dll.
Materi 2
Oleh Kak Hilmi KSP XV
Dengan
Materi : Diskusi Mamalia
Mamalia merupakan kelompok hewan vertebrata,
berdarah panas, dan (betinanya) menghasilkan susu untuk menyusui anaknya. Hampir
sebagian besar mamalia melahirkan kecuali platipus dan ekidna/landak semut.
Beberapa hewan mamalia seringkali dijadikan sebagai objek penelitian terutama
dalam bidang biomedik, ada pun hewan yang paling umum untuk dijadikan objek
penelitian yaitu tikus dan juga kelinci. Dalam penelitian lapangan sendiri ada
beberpa hewan mamalia yang sering diamati oleh peneliti seperti kelelawar,
harimau, macan, dll. Dalam pengamatan mamalia tentu harus dilengkapi dengan
alat yang sesuai. Adapun alat yang digunakan dalam proses pengamatan yaitu
sebagai berikut: tabung obat, gps, perangkap, kertas pengamatan, dll. Untuk pengambilan datanya sendiri hamper
semua metode menggunakan perangkap tertentu yang cocok untuk hewan yang akan
diamati nanti seperti misalnya jika ingin mengamati kelelawar tentu perangkap
yang digunakan berupa misnet. Namun ada pula metode pengamatan yang dilakukan
secara observasi yang mana dalam metode ini peneliti diharuskan mengamati
secara langsung tanpa membuat perangkap terlebih dahulu. Terkhusus dalam
pengambilan data kelelawar penetuan lokasi menjadi kunci utama dalam memasang
perangkap.
Dalam memasanga mistnet ada beberapa yang perlu diperhatikan yaitu dalam pemasangan jaring kabut ditempatkan pada area dekat pohon berbuah dan jalur perlintasan kelelawar, kemudian penangkapan kelelawar dilakukan pada pukul 17.00-22.00 WIB dengan menggunakan jaring kabut. Dan kemudian yang terakhir dilakukan pengecekan setiap 30 menit. Kelelawar yang terperangkap akan dilkukan proses identifikasi menggunakan panduan buku serta dilakukan pengukuran morfometri dan morfologi sebanyak tiga kali ulangan.
Materi 3 Oleh Kak Andhika Prasetya KSP XV
Dengan Materi : Herpetofauna
Definisi
herpetofauna berasal dari bahasa yunani, herpeton yang artinya melata dan fauna
yang artinya hewan. Pada herpetofauna sendiri terdapat dua kelas besar yaitu amphibia
dan reptilia. Dalam amphibi terbagi dalam 3 ordo yaitu :
ordo anura, ordo caudata, dan ordo gymnophiona. Ciri-ciri umum pada ordo anura
yaitu tetrapods, dan tidak memiliki ekor. Lalu ciri-ciri ordo caudate yaitu
tetrapods, dan memiliki ekor. Sedangkan pada ordo gymnophiora memiliki ciri
umum yaitu tidak memiliki tungkai.
Adapun
pada reptilian terdapat 4 ordo antara lain yaitu ; testudinata, pada ordo ini
memiliki ciri umum berupa cangkang yang berfungsi untuk tempat berlindung. Lalu
ordo crocodila yang memiliki ciri umum berupa sisik yang tebal. Lalu ordo
sphenodontia yang hanya terdapat di new zealand, dan kemudian yang terakhir
yaitu ordo squamata .
Untuk
dapat melakukan pengambilan data penelitian herpetofauna tentu alat yang
digunakan harus lengkapyang bertujuan untuk keselamatan dalam pengambilan data.
Karena secara universal pengambilan data pada herpetofauna dilakukan secara
langsung alias bertemu objek secara langsung , oleh karena itu perlengkapan
yang digunakan harus lengkap seperti, sepatu boots, hook, head lamp, dan juga
kamera.
Adapun
metode yang digunakan untuk mengamati atau meneliti herpetofauna yaitu dengan
menggunakan kuadrat metode. Metode kuadrat adalah salah satu metode analisis
vegetasi berdasarkan suatu luasan petak contoh. Bentuk petak contoh yang
digunakan pada metode kuadrat yaitu bentuk persegi panjang
Minggu 4, Juli 2021
Materi 4 Oleh Kak Syafiq Alan Setiawan
KSP XV
Dengan Materi : Insect
Serangga
merupakan spesies dengan jumlah terbanyak yaitu 72% dari total keseluruhan
jumlah hewan yang ada di dunia. Insect terdiri dari 2 kata yaitu insecti yang artinya serangga, hexa yang artinya enam, dan poda
yang artinya kaki. Umumnya
insect memiliki tubuh yang berbuku-buku juga memiliki sepasang kaki setiap
segmen thorax. Insecta bernapas dengan menggunakan trachea serta memiliki
peredaran darah terbuka. Untuk struktur tubuhnya yaitu terdiri dari 3 bagian
yaitu kepala (caput), dada (thorax), perut (abdomen).
Pada materi ini dijelaskan bagaimana
cara untuk mengamati atau melakukan penelitian terkait insect. Dalam melakukan
penelitian insect ini perlu menggunakan alat dan jebakan, untuk mempermudah
proses pengamatan. Adapun metode dan alat yang digunakan yaitu yang pertama pitfall trap, pitfall trap ini
menggunakan alat brupa gelas bekas yang kemudian ditanam atau dikubur dalam
tanah yang nantinya didalam gelas tersebut akan diisi cairan berupa deterjen
atau sejenisnya yang berfungsi untuk memperangkap serangga yang terjatuh
kedalam gelas. Lalu yang kedua aerial
nets yaitu dengan menggunakan jaring serangga yang dilakukan dengan cara
menggerakan tangan dan menangkap serangga secara langsung. Lalu ada aquatics net yang berfungsi untuk
menangkap serangga yang berada di perairan. Lalu light trap, yang memanfaatkan kain putih dan lampu untuk menarik
serangga dimalam hari. Lalu dungtrap
yang mana pada metode ini memanfaat kan kotoran dan diletakan dalam gelas bekas
dan menjadikannya sebagai perangkap, dll.
Adapun cara/metode dalam pengambilan data berupa pemasangan trap, melakukan ploting, line transect, random sampling, dan purposive sampling.
Materi 5 Oleh Kak Noer Syahbani KSP
XVI
Dengan Materi : Analisis Vegetasi
Analisis vegetasi merupakan suatu pendekatan atau
metode untuk mempelajari komposisi spesies dan struktur komunitas suatu tanaman
dalam wilayah tertentu. Analisis vegetasi bertujuan untuk mengamati hubungan
antara spesies-spesies dan spesies-lingkungan kemudian dapat juga dibandingkan
dengan vegetasi pada wilayah lain. Berdasarkan hal tersebut, analisis vegetasi
juga dapat membantu dalam kegiatan atau tindakan manajemen konservasi dimana membantu
mengendalikan pemuliaan tanah, air, tumbuhan, ataupun hewan. Secara garis besar
analisis vegetasi memberikan banyak arah penelitian yang berfokus pada ekologi.
Tipe data dalam analisis vegetasi dapat berupa data kualitatif dan kuantitatif.
Data kualitatif merupakan data sederhana yang mendeskripsikan keseluruhan
spesies tumbuhan yang ada diwilayah tertentu.
Sementara, data kuantitatif merupakan data nominal
terkait dominansi, frekuansi, dan kelimpahan suatu tumbuhan diwilayah tertentu.
Data-data tersebut diambil dengan menggunakan alat dan bahan seperti buku
identifikasi, gps, meteran, dan tali. Metode yang sering digunakan dalam
analisis begetasi adalah metode line transect, pin intercept, dan quadrat.
Metode line transect merupakan metode pengambilan sampel dengan menarik garis
lurus pada daerah tertentu dimana data diwakilkan oleh tumbuhan atau bagian
tumbuhan yang menyentuh garis tersebut. Metode pin intercept merupakan metode
menggunakan sebuah titik dengan jarum logam sangat kecil yang dimasukkan ke
tanah pada interval jarak tertentu dan data dihitung berdasarkan tanaman yang
terkena jarum. Metode quadrat merupakan metode menggunakan bingkai persegi
sehingga menghasilkan segmensegmen wilayah atau komunitas suatu tanaman.
Minggu, 11 Juli 2021
Materi 6 Oleh Ka Alza Kirana Thaharah
KSP XV
Dengan Materi : Pembuatan Artikel Dengan Metode Studi Literature
Metode studi literature merupakan teknik
pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku,
literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya
dengan masalah yang dipecahkan. Pada metode studi literature ini biasanya
digunakan dalam penelitian kualitatif, dan bersifat siap pakai, serta tidak
dibatasi ruang dan waktu. Dalam pembuatan /menulis artikel dengan metode studi
literatur tentu terdapat hal-hal yang perlu kita perhatikan dan pelajari yang
mana diantaranya yaitu; menentukan judul penelitian, menentukan sumber
literature (primer/sekunder), inventarisasi dan analisis literature. Artikel
sendiri terdiri dari beberapa penyusun yaitu antara lain abstrak, dalam pembuatan abstrak tentu harus berisikan tentang
ringkasan dari apa yang akan dibahas dalam artikel. Pendahuluan
pada bagian ini harus berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian. Metode
lalu pada metode ini dijelaskan mengenai metode yang telah digunakan. Kemudian
bagian selanjutnya yaitu hasil dan pembahasan pada bagian ini tentu menjadi
bagian utama yang mana didamnya membahas tentang analisis hasil yang sudah
didapat dalam penelitian dan juga menarik kesimpulan atas apa yang sudah
dikerjakan. Kemudian bagian terakhir yaitu daftar
pustaka, adapun format dasar yang digunakan dalam pembuatan daftar pustaka
yaitu : nama penulis atau pengarang. (tahun publikasi). Judul utama artikel:
anak judul artikel. Judul/nama serial,volume (nomor issue), halaman.
Salam Lestari!
Salam Konservasi!
KSP Macaca UNJ. Inisiatif, Kreatif, Kontributif.
© HUMAS KSP Macaca UNJ
Komentar
Posting Komentar