Rian Saputra
Memelihara hewan merupakan salah
satu kegiatan manusia yang sudah ada sejak zaman prasejarah. Manusia terdahulu
sudah memelihara hewan untuk berbagai keperluan, misalnya seperti untuk memenuhi
kebutuhan hidup, membantu berburu hingga dijadikan sebagai teman hidup. Hingga
saat ini, memelihara hewan merupakan sebuah tren dan keharusan bagi manusia,
baik hewan-hewan domestik seperti kucing, ikan, anjing dan lainnya hingga hewan
eksotis seperti ular, musang, hingga monyet.
Di
zaman sekarang, kebanyakan manusia memelihara hewan hanya sekedar gengsi dan
mengikuti perkembangan zaman, tanpa tahu cara perawatan yang baik dan dampak
buruknya. Akibatnya dari perawatan yang buruk ini, akibat terburuk bagi
hewan-hewan ini adalah mereka menjadi mudah stress dan dampaknya mereka menjadi
sakit dan akhirnya mati secara sia-sia, terlebih jika hewan tersebut hewan
eksotis yang langka seperti beberapa jenis reptilia, burung dan primata.
Penyakit yang dialami hewan tersebut ternyata bisa menjadi media penyebaran
penyakit dari hewan ke manusia, atau yang dikenal sebagai zoonosis. Terkait
zoonosis, ordo/bangsa yang sangat sering menyebarkan penyakit ke manusia adalah
bangsa primata. Ini berhubungan dengan kekerabatan manusia dan primata.
Banyak
sekali sampai saat ini yang menjadikan primata sebagai hewan peliharaannya.
Kebanyakan dari mereka hanya sekedar mengikuti tren, tanpa tahu dampak terburuk
dari kegiatan yang mereka lakukan, misalnya penyakit, rusaknya piramida rantai
makanan yang ada dihutan,dan limbah diapers/popok yang mereka buang. Berikut
adalah penjelasan bahaya memelihara primata.
1. Menjadi
agen penularan virus, bakteri ataupun penyakit lainnya
Primata dapat
menjadi media penyebaran virus hewan ke manusia dengan berbagai macam cara,
mulai dari gigitan, cakaran, air liur, feses hingga bulunya. Primata memiliki
taring yang panjang, yang dapat merobek kulit manusia, jika manusia tergigit
oleh primata, maka luka yang dihasilkan tersebut dapat menjadi tempat
perkembangan bakteri dan virus dari primate. Jika tidak diobati, maka akan
menjadi infeksi yang dampaknya dapat menyebabkan kematian. Air liur dan feses
juga dapat menjadi media penyebaran bakteri yang ada ditubuh primata jika
tersentuh oleh manusia misalnya seperti rabies dan herpes B.
2. Bahaya
limbah popok bagi lingkungan
Selain bahaya
penyakit dari primata, bahaya popok bagi lingkungan juga berdampak buruk bagi
manusia. Limbah popok dari primata ini dapat mencemarkan tanah dan air. Jika
air yang terkontaminasi popok ini tertelan secara sengaja/tidak sengaja oleh
manusia, maka akan berdampak buruk bagi manusia. Terlebih tanah dan air yang
sudah tercemar ini dapat merusak ekosistem, pada akhirnya tanah tidak dapat
ditanami tumbuhan dan air tidak dapat diminum. Pada akhirnya akan terjadi
konflik di antara manusia terkait penggunaan sumber daya yang ada.
3. Memelihara
primata sama saja merusak piramida rantai makanan
Memelihara primata sama
saja kita menyetujui adanya perburuan illegal. Perburuaan illegal tersebut
dapat mengurangi populasi populasi primata dialam liar, akibatnya rantai
makanan dihutan menjadi berantakan dan biji-biji tanaman hutan tidak banyak
yang tumbuh, karena media penyebarannya sudah tidak ada. Dengan begitu,
pohon-pohon besar pengikat struktur tanah menjadi kosong. Jika terjadi hujan
deras, maka akan mengakibatkan longsor dan banjir bandang yang berdampak buruk
bagi manusia yang tinggal disekitar hutan. Dilain sisi, rusaknya rantai makanan
dihutan, mengakibatkan terjadinya konflik antara manusia dan satwa liar.
Nah,
itulah beberapa bahaya dari memelihara primata. Baik dari segi penyakit hingga
segi lingkungan, primata dapat menimbulkan bahaya yang terkadang kita tidak
sadari. Sejatinya primata bukanlah hewan peliharaan, melainkan hewan liar.
Bukankah lebih baik jika kita melihat primata tersebut berkeliaran bebas dialam
liar, ketimbang tinggal dibangunan yang sejatinya bukan habitat mereka. Masih
banyak hewan yang lebih layak dipelihara dibanding primata. Alangkah baiknya
kita berkontribusi menjaga populasi mereka dari kepunahan, baik dengan cara
turun langsung kelapangan hingga menggalang donasi untuk perawatan mereka
dialam liar. Salam lestari!
Komentar
Posting Komentar