Kirim Delegasi 3 : Diskusi Konservasi Forestation FKT UGM

Kirim Delegasi 3 : Diskusi Konservasi Forestation FKT UGM

(Angela Diana - KSP XIX dan Aura Jihan Fadilla - KSP XX)


Sabtu, 21 Mei 2022 - KSP Macaca UNJ kembali mengirimkan delegasi untuk mengikuti rangkaian acara Diskusi Konservasi (Disko) 2022 yang diselenggarakan oleh Forestation FKT UGM. Diskusi Konservasi 2022 mengusung tema “Seperangkat Humanisme untuk Alam yang Baru” dengan menghadirkan tiga narasumber dan empat topik yang menarik. Acara diselenggarakan secara daring melalui zoom dengan dua pembagian sesi materi, yaitu pukul 09.00 WIB dan 13.30 WIB.Sesi pertama dibawakan oleh dua pemateri yaitu Ibu Choiratun Nur Annisa selaku konsultan Perencanaan Lahan Berkelanjutan, dan Kak Nur Aoliya perwakilan pihak Swaraowa. Sesi kedua dibawakan oleh Bapak Dr. Moch Danang A., S.Si., M.Si. selaku direktorat BPEE, Ditjen KSDAE, KLHK. Forestation menutup diskusi dengan pemaparan upaya konservasi yang telah dilakukan, disampaikan oleh perwakilan Forestation FKT UGM Kabinet Macan Kumbang, Faridha Ayu Larasati.

A. Konservasi Inklusif

Narasumber : Ibu Choiratun Nur Annisa

Penjelasan konteks dan definisi tertaut dalam Kemitraan Konservasi (Perdirjen KSDAE No. 6/2018 Tentang Juknis Kemitraan Konservasi pada KSA dan KPA. Kemitraan konservasi adalah kerja sama antara kepala unit pengelola kawasan atau pemegang izin pada kawasan konservasi dengan masyarakat setempat berdasarkan prinsip saling percaya, saling menghargai, dan saling menguntungkan. kemitraan konservasi ini dilakukan dalam rangka pemberdayaan masyarakat serta pemulihan ekosistem, dapat dilakukan oleh perseorangan masyarakat, kelompok masyarakat maupun pemerintah desa, Prinsip kemitraan konservasi paling utama adalah berprinsip keadilan dan berkedudukan setara. Salah satu bentuk kemitraan dalam pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan dengan pemberian akses pemanfaatan dengan periode waktu tertentu. sedangkan dalam rangka pemulihan ekosistem yaitu pemulihan ekosistem yang rusak karena alam maupun manusia.

B. Perempuan dan Alam

Narasumber : Kak Nur Aoliya

Perbedaan antara jenis kelamin dengan gender, dijelaskan bahwa jenis kelamin itu merupakan unsur biologi alamiah yang memang dimiliki oleh setiap manusia, berbeda dengan gender yang merupakan anggapan atau asumsi yang selalu muncul berdampingan dengan jenis kelamin yang mempengaruhi beberapa hal seperti hak maupun kewajiban manusia di masyarakat. Kajian mengenai peraturan partisipasi publik dalam pengelolaan hutan masih menyebutkan gender netral dalam Pengarusutamaan gender. Kak Nur Aolia menjelaskan bahwa partisipasi perempuan dalam pengelolaan hutan adat masih terbatas, dan didominasi oleh elit laki-laki hal ini menunjukan bahwa pengarusutamaan gender dalam program perhutanan sosial masih belum terwujud.

Tantangan yang dihadapi perempuan seperti informal exclusion, formal exclusion, salary inequality, Assumption wrongness, dan harassment and inadequate response merupakan sedikit contoh dari banyaknya tantangan yang harus dihadapi oleh perempuan. oleh karena itu dibutuhkan beberapa dukungan bagi perempuan seperti relasi hubungan yang suportif dengan atasan dan rekan serta kesempatan formal dan juga perbaikan lingkungan. Beberapa contoh program pemberdayaan lingkungan yang telah dilakukan oleh swaraowa seperti pemberdayaan perempuan dalam proses pemrosesan kopi di petungkriyono.

C. Konservasi Berbasis Masyarakat

Narasumber : Bapak Dr. Moch Danang A., S.Si., M.Si.

Humanisme dalam kaitannya dengan konservasi menjadi pembuka lingkup sosial dan alam yang diperkenalkan secara kompleks. Perjalanan konservasi mengalami banyak perubahan, lahir dari bidang biologi kemudian membentuk dialog-dialog, kemitraan hingga istilah politik konservasi. Perkembangan globalisasi membuat bidang konservasi pisah dengan masyarakat, seakan-akan konservasi adalah pagar bagi masyarakat yang tinggal disekitar hutan sehingga mengalami marginalisasi. Relasi konservasi sebaiknya dimulai dari lembaga pendidikan yang memegang peran penting dalam menyampaikan pengetahuan, budaya, dan pemahaman. Relasi dengan pemerintah dalam pembuatan kebijakan juga memegang peran dalam dua hal, yaitu hegemoni dan doxa, yang mampu menekan marginalisasi konservasi.

Pengelolaan konservasi berada di bawah struktur pemerintahan dan bekerja sama dengan masyarakat sekitar wilayah membentuk hal dinamis. Politik ekologi konservasi bukan sekadar teknis konservasi isu politik. Dalam prinsipnya, konservasi sebaiknya juga perlu proses untuk memahami serta mempelajari dari sisi ilmu sosial, bukan hanya ilmu alam. Hal tersebut dilakukan dengan melihat aspek humanisme sebagai landasan yang kuat untuk selalu dirintis serta dikembangkan. 

D. Implementasi Isu dalam Dinamika Forestation

Narasumber : Faridha Ayu Larasati

Forestation FKT UGM telah terlibat dalam konservasi tindak nyata dengan dua isu sebelumnya yaitu, konservasi diluar kawasan konservasi dan citizen science. Tahun 2022, Forestation mengusung isu konservasi berbasis masyarakat dengan latar belakang urgensi pemanfaatan hutan dan lingkungan, kesejahteraan masyarakat, dan upaya konservasi yang melibatkan masyarakat sekitar. Implementasi yang telah dilakukan dalam beberapa program kerja yakni penelitian bersama, Forestation Social Education, Conservation in Action, dan jelajah konservasi. Setiap program kerja disusun untuk diimplementasikan bersama masyarakat, seperti mengedukasi anak sekolah terkait konservasi sederhana, melatih pemula anggota Forestation terhadap bidang konservasi, dan mengenalkan dunia konservasi bagi umum.


Konservasi telah melibatkan banyak aspek dan banyak individu serta kelompok tanpa memandang status sosial, gender, maupun profesi. Konservasi oleh masyarakat tidak hanya dilakukan oleh masyarakat sekitar kawasan tetapi juga meluas dan menghasilkan ketersediaan sumber daya alam. Oleh karena itu, jangan malu atau menahan diri lagi untuk bergabung dalam kegiatan konservasi hanya karena bukan berasal dari bidang sains atau belum memahami konservasi. Yuk, jadi bagian dari aksi konservasi untuk mencintai alam demi rumah masa depan yang lebih baik! 

Dokumentasi Kegiatan:



Salam Lestari!

Salam Konservasi!

KSP Macaca UNJ. 

Inisiatif, Kreatif, Kontributif

© HUMAS KSP Macaca UNJ


Komentar