DG Virtual Talks “Pupusnya Pusparagam Kehidupan Bumi.”
Mentari Widya Roswanti (KSP XVII)
Kita kerap mengabaikan
ekosistem yang telah melengkapi setiap sisi ruang planet. Padahal, kita
seharusnya turut menjaga kelestarian atas kekayaan elemen kehidupan yang
beraneka ragam. Mengapa variasi genetik, spesies, dan ekosistem penting bagi
manusia?
United Nations
Development Programme (UNDP) Indonesia dan Sumatran Tiger Project bersama
National Geographic Indonesia sebagai mitra media, menggelar perbincangan
bertajuk “Pupusnya Pusparagam Kehidupan Bumi”. Perbincangan ini bagian dari
peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Acara akan dibuka oleh
Agus Prabowo selaku Senior Management Advisor for Environment Unit UNDP, dan
Rudijanta Tjahja Nugraha selaku National Project Manager Sumatran Tiger Project
.
Deforestasi dan
Perburuan
1.
Kehilangan hutan
primer Indonesia masih nomor tiga setelah Brazil dan Kongo
2.
Indonesia
penyuplai utama produk satwa liar ilegal di Asia
3.
Garda Harimau
Merupakan contoh pencegahan satwa liar pada tingjat tapak. Perlu didukung
penegakan hukum pada level penadah dan kolektor satea illegal
Selain pendekatan struktural, Konservasi
dapat dilakukan keepada masyarakat dengan pendekatan social melalui pintu
agama, karena di masyakarat Indonesia seringkali ampuh untuk tujuan tertentu.
Pada kesempatan kali ini juga dilunjurkan sebuah buku yang berjudul “Garda
Harimau”.
Masalah akibat
Hilangnya Kehati
1.
Menurunnya peran
KEHATI dalam jasa-jasa ekosistem: jasa pendukung, provisioning, regulating, dan
culture
2.
Nilai ekonomi yang
diperankan untuk pengaturan ekosistem diperkirakan mencapai separuh dari GDP
per tahun
3.
Hilangnya jasa
ekosistem akibat perubahan lahan (1997-2011) ditaksir sekitar USD 4-20 triliun
per tahun.
4.
Lebih dari separuh
populasi manusia bergantung langsung pada keanekagaraman hayati
Indikasi Kehati
tidak Lestari
1.
Laju kepunahan
jenis jauh lebih tinggi daripada laju kepunahan alami
2.
10-30% spesies
mamal, burung, dan amfibi terancam punah
3.
Sejak tahun 1970,
populasi satwa liar, secara global menurun sebanyak 60% untuk mamal, burung,
ikan, dan amfibi, serta lebih dari 80% untuk daerah tropis
4.
Indonesia
merupakan hot spot yaitu kawasan dengan keanekaragaman yang paling tinggi namun
ancamannya juga sangat tinggi.
5.
Kehati dipandang
sebagai sumberdaya yang dimanfaatkan dengan cara yang primitive
6.
Ipteks kehati
belum berkembang dan kehati bukan sebagao fokus riset di Indonesia
Kilometer partroli tahun 2012 – 2019, Dengan total
14221.40771 Km dan temuam indikator harimau dengan total 1223 indikator.
Perlinduangan spesies kunci seperti harimau sumatera berarti juga melindungi
seluruh hutan dan seisinya. Walaupun sasaramnya harimau sumatera, pada akhirnya
alam juga ikut terlindungi.
Untuk meredam kepunahan Hidupan Liar dapat dilakukan
secara Insitu yaitu
-
pengamanan Habitat Satwa
Pemberantasan
perburua. Liar, pengamanan kawasan, pendataan populasi, pemasangan kamera trap
-
Penanganan Konflik
Monitoring
dan edukasi terhadap pemburuan dan kegiatan pembersihan jerat liar
-
Pengelolaan IAS dan Zoonosis
Monotoring
spesies invasif dan penanganan terhadap kematian satwa akibat zoonosis.
Untuk meredam kepunahan Hidupan Liar juga dapat
dilakukan secara Eksitu, yaitu :
‒
Restocking
10% dari hasil penangkaran dikembalikan ke habitatnya di alam
‒
Pengembangbiakan Satwa Prioritas
captive breed seperti satwa jalak bali, badak sumatera
📢 HUMAS KSP Macaca UNJ
Mantappppp😍❤ terima kasih yaa notulensinya keren bisa nambah ilmu🥰
BalasHapus