Kirim Delegasi 3: DG Virtual Talks “Pupusnya Pusparagam Kehidupan Bumi.”

DG Virtual Talks “Pupusnya Pusparagam Kehidupan Bumi.”

Mentari Widya Roswanti (KSP XVII)



Jakarta - Pada tanggal (5/6) yang bertepatan dengan hari peringatan Keanekaragaman Hayati, United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia dan Sumatran Tiger Project bersama National Geographic Indonesia sebagai mitra media berkolaborasi membuat suatu webinar yang membahas tentang DG Virtual Talks “Pupusnya Pusparagam Kehidupan Bumi.”. Pada Webinar kali ini, membahas secara detail kondisi keragaman hayati dan cara mitigasi yang dapat menjaga keberadaanya. Widya Mentari (KSP XVII) menjadi delegasi KSP Macaca UNJ dalam di webinar tersebut. sayang sekali apabila ilmu yang bermanfaat seperti ini tidak dibagikan ke khalayak umum, oleh sebab itu Mentari membuat rangkuman singkat webinar DG Virtual Talks “Pupusnya Pusparagam Kehidupan Bumi.” agar dapat meningkatkan kesadaran kita akan kondisi lingkungan disekitar kita.Please Enjoy!

Kita kerap mengabaikan ekosistem yang telah melengkapi setiap sisi ruang planet. Padahal, kita seharusnya turut menjaga kelestarian atas kekayaan elemen kehidupan yang beraneka ragam. Mengapa variasi genetik, spesies, dan ekosistem penting bagi manusia?

United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia dan Sumatran Tiger Project bersama National Geographic Indonesia sebagai mitra media, menggelar perbincangan bertajuk “Pupusnya Pusparagam Kehidupan Bumi”. Perbincangan ini bagian dari peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Acara akan dibuka oleh Agus Prabowo selaku Senior Management Advisor for Environment Unit UNDP, dan Rudijanta Tjahja Nugraha selaku National Project Manager Sumatran Tiger Project .

Deforestasi dan Perburuan

1.      Kehilangan hutan primer Indonesia masih nomor tiga setelah Brazil dan Kongo

2.      Indonesia penyuplai utama produk satwa liar ilegal di Asia

3.      Garda Harimau Merupakan contoh pencegahan satwa liar pada tingjat tapak. Perlu didukung penegakan hukum pada level penadah dan kolektor satea illegal

Selain pendekatan struktural, Konservasi dapat dilakukan keepada masyarakat dengan pendekatan social melalui pintu agama, karena di masyakarat Indonesia seringkali ampuh untuk tujuan tertentu. Pada kesempatan kali ini juga dilunjurkan sebuah buku yang berjudul “Garda Harimau”.

Masalah akibat Hilangnya Kehati

1.      Menurunnya peran KEHATI dalam jasa-jasa ekosistem: jasa pendukung, provisioning, regulating, dan culture

2.      Nilai ekonomi yang diperankan untuk pengaturan ekosistem diperkirakan mencapai separuh dari GDP per tahun

3.      Hilangnya jasa ekosistem akibat perubahan lahan (1997-2011) ditaksir sekitar USD 4-20 triliun per tahun.

4.      Lebih dari separuh populasi manusia bergantung langsung pada keanekagaraman hayati

Indikasi Kehati tidak Lestari

1.      Laju kepunahan jenis jauh lebih tinggi daripada laju kepunahan alami

2.      10-30% spesies mamal, burung, dan amfibi terancam punah

3.      Sejak tahun 1970, populasi satwa liar, secara global menurun sebanyak 60% untuk mamal, burung, ikan, dan amfibi, serta lebih dari 80% untuk daerah tropis

4.      Indonesia merupakan hot spot yaitu kawasan dengan keanekaragaman yang paling tinggi namun ancamannya juga sangat tinggi.

5.      Kehati dipandang sebagai sumberdaya yang dimanfaatkan dengan cara yang primitive

6.      Ipteks kehati belum berkembang dan kehati bukan sebagao fokus riset di Indonesia

Kilometer partroli tahun 2012 – 2019, Dengan total 14221.40771 Km dan temuam indikator harimau dengan total 1223 indikator. Perlinduangan spesies kunci seperti harimau sumatera berarti juga melindungi seluruh hutan dan seisinya. Walaupun sasaramnya harimau sumatera, pada akhirnya alam juga ikut terlindungi.

Untuk meredam kepunahan Hidupan Liar dapat dilakukan secara Insitu yaitu

-          pengamanan Habitat Satwa

Pemberantasan perburua. Liar, pengamanan kawasan, pendataan populasi, pemasangan kamera trap

-          Penanganan Konflik

Monitoring dan edukasi terhadap pemburuan dan kegiatan pembersihan jerat liar

-          Pengelolaan IAS dan Zoonosis

Monotoring spesies invasif dan penanganan terhadap kematian satwa akibat zoonosis.

Untuk meredam kepunahan Hidupan Liar juga dapat dilakukan secara Eksitu, yaitu :

        Restocking
10% dari hasil penangkaran dikembalikan ke habitatnya di alam

        Pengembangbiakan Satwa Prioritas

captive breed seperti satwa jalak bali, badak sumatera

        Rescue, Rehabilitasi, Habituasi, dan pelepasliaran

  

Sungguh sangat menkhawatirkan sekali bukan kondisi masyarakat dan keanekaragaman hayati di bumi ini. tentunya semua dapat terpulihkan dengan sama sama memulai langkah perubahan kecil dari diri sendir dengan menjaga lingkungan sekitar. Yuk! menjadi sahabat konservasi dan peduli terhadap keadaan bumi yang makin mengkhawatirkan ini. karena bahwasanya kita juga membutuhkan alam loh temah teman untuk dapat tetap hidup dengan nyaman.

Salam Lestari!
Salam Konservasi!
KSP Macaca UNJ. Inisiatif, Kreatif, Kontributif

📢 HUMAS KSP Macaca UNJ


Komentar

  1. Mantappppp😍❤ terima kasih yaa notulensinya keren bisa nambah ilmu🥰

    BalasHapus

Posting Komentar