Kirim Delegasi 2 : Webinar Primatologi
(Aura Jihan Fadilla - KSP XX dan Feni Sugiarti - KSP XX)
Jakarta – Pada (17/05/2022) Hima Program studi Primatologi Institut Pertanian Bogor membuat acara webinar Primatologi Seri yang kedua, Seri konservasi yang berjudul "Menyelamatkan Satwa Primata, Menyelamatkan Primata Manusia". Pada webinar primatologi ini akan dibahas 2 tema yang sangat menarik untuk disimak yaitu "Era Baru Konservasi Primata Bagi Keselamatan Manusia" dan "Studi Endokrinologi Untuk menunjang Konservasi Primata". Dengan demikian, KSP Macaca UNJ mengirimkan delegasi yaitu Aura Jihan Fadilla dan Feni Sugiarti anggota KSP XX. Kegiatan webinar ini dilakukan secara daring melalui platform Zoom Meeting dikarena situasi masih dalam pandemi sehingga tidak memungkinkan untuk datang webinar secara langsung tatap muka.
Era Baru Konservasi Primata Bagi Keselamatan Manusia
Pembicara : Prof. Dr. Ir. Hadi S. Alikodra, Ms Guru Besar tetap dalam Ilmu Pelestarian Alam dan Pembinaan Margasatwa Fakultas Kehutanan IPB.
Prof. Hadi menyampaikan sebuah materi yang menurutnya sangat bagus dan menunjukan kepedulian generasi muda yang sangat sadar bahwa konservasi primata memang sangat penting bagi keselamatan dan keselarasan hidup manusia. Indonesia sangat bangga karena banyak memiliki spesies primata endemik, tetapi sangat disayangkan indonesia juga banyak kehilangan spesies" endemik tersebut atau dalam kata lain terjadinya kepunahan spesies endemik.
Prof. Hadi berkata, “Bahwa Era baru konservasi primata saat ini dilakukan dengan menggabungkan beberapa implementasi ilmu seperti biologi ekologi dan biomedis sejalan dengan terus berjalannya konservasi. Dengan era baru ini juga konservasi mengubah sektor jasa menjadi sektor bisnis dengan menunjukan inovasi, serta sosialisasi konservasi primata”.
Dengan kesimpulan bahwa konservasi primata harus mengalami kemajuan dan perubahan untuk mengikuti dinamika perubahan manusia dan lingkungannya yang sangat pesat dan semakin kompleks. Keputusan yang diambil oleh manusia sangat menentukan keberhasilan konservasi sehingga senantiasa harus mengambil dan mengendalikan keputusan dengan bijaksana.
Studi Endokrinologi Untuk Menunjang Konservasi Primata
Pembicara : Dr. drh. R. Taufik Purna Nugraha, M.Si Peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional.
Sebelum memulai pemaparan materi, Dr. Taufik menyampaikan terlebih dahulu tentang apa itu endokrinologi dan bagaimana studi endokrinologi dilakukan pada primata. Kemudian beliau melanjutkan dengan penyampaian materi metode-metode lapang yang dilakukan dalam studi endokrinologi, metode yang dapat dilakukan seperti metode invasif (metode klasik pengumpulan sampel darah) dan metode non invasif yang dapat dilakukan dengan pengambilan beberapa sampel seperti sampel air liur atau saliva, sampel urin, dan feses serta rambut.
Dr. Taufik berkata, “Studi reproduksi dapat menjadi data dasar untuk mengkaji analisis population viability dalam konservasi suatu jenis spesies dan monitoring program rehabilitasi dan reintroduksi dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap biologi konservasi dengan membantu memahami mekanisme bagaimana organisme mengatasi perubahan lingkungan”.
Dengan kesimpulan bahwa teknik endokrinologi lapangan telah berkembang dengan sangat pesat sehingga dapat memberikan informasi substansi mengenai pertumbuhan dan status reproduksi beberapa hewan, dapat mendukung program reintroduksi dan penangkaran, dan antisipasi respon dari kerusakan habitat dan perubahan iklim, sehingga dapat memberikan wawasan tentang respon suatu populasi terhadap perubahan lingkungan.
Informatif yang diberikan ini sangat menarik sekali bukan? Materi yang diberikan memberikan pemahaman terhadap hal yang mungkin belum kita ketahui terutama tentang kondisi konservasi primata di era baru sekarang dan juga perkembang studi endokrinologi yang dapat menunjang konservasi primata.
Salam Lestari!
Salam Konservasi!
KSP Macaca UNJ.
Inisiatif, Kreatif, Kontributif
© HUMAS KSP Macaca UNJ
Komentar
Posting Komentar