Kirim Delegasi 3 : Orangufun Conservation Camp (Batch 2)

 

Orangufun Conservation Camp Batch 2

(Qanitah Belicha Adristi, Alycya Febrya Khaerunnisa)


      Camp konservasi orangutan yang diselenggarakan oleh Forum Konservasi Orangutan Indonesia (FORINA) pada 13-15 Desember 2024 di Gunung Lingkung, Bogor, menghadirkan ahli konservasi serta 16 peserta terpilih, termasuk tiga anggota KSP UNJ: Qanitah Belicha Adristi, Alycya Febrya Khaerunnisa, dan Fitri Adzan. Acara ini mencakup diskusi, pemaparan materi tentang konservasi orangutan, serta berbagai permainan interaktif yang membuat peserta antusias di setiap sesi. Sesuai dengan tema "Orangufun", camp ini dikemas secara menyenangkan tanpa mengurangi esensi edukatifnya. Selain itu, lokasi yang asri dengan pemandangan hijau dari ketinggian semakin menambah kenyamanan dan semangat peserta dalam mengikuti seluruh kegiatan.

Ngufun Conservation Camp berlangsung selama tiga hari. Pada hari pertama, Jumat (13/12/2024), peserta berkumpul di kantor FORINA, Kemang, Jakarta, sebelum berangkat bersama menggunakan minibus yang disediakan panitia. Setibanya di campground, kami disambut oleh panitia yang telah lebih dulu berada di lokasi. Acara dimulai dengan sesi perkenalan, pembagian tenda, serta istirahat, sholat, dan makan (ishoma). Peserta juga menerima buku panduan berisi rundown acara, pengenalan singkat tentang orangutan, serta profil pemateri. Materi pertama disampaikan oleh Fajar Saputra, seorang primatolog yang berdedikasi dalam penelitian dan pelestarian primata. Dalam sesi berjudul "Pengenalan Orangutan", beliau menjelaskan jenis-jenis orangutan, habitat, pola makan, serta berbagai aspek lain mengenai primata endemik Indonesia ini.

Pemateri kedua, Ronna Saab, yang menjabat sebagai Ketua Pelaksana Harian FORINA, menyampaikan materi tentang pengenalan FORINA. Selain sesi materi, Orangufun Conservation Camp juga menghadirkan berbagai permainan di sela waktu acara untuk menjaga antusiasme peserta.  Pada malam hari, sesi terakhir di hari pertama diisi dengan materi "Dari Penyelamatan ke Alam Liar" oleh Paulina Laurensia Ela, Head of Communication di Borneo Orangutan Survival (BOS). Beliau menjelaskan tahapan pelepasliaran orangutan setelah rehabilitasi serta wilayah yang digunakan BOS untuk proses rehabilitasi tersebut. Setiap sesi materi memberikan kesempatan bagi peserta untuk bertanya, yang kemudian dijelaskan secara rinci oleh pemateri.

Hari kedua Orangufun Conservation Camp diawali dengan senam bersama, sarapan pagi, dan waktu bebas sebelum memasuki sesi materi. Materi pertama disampaikan oleh Benvika Iben dari Jakarta Animal Aid Network (JAAN) dengan topik "Kejahatan pada Primata", yang membahas berbagai bentuk kejahatan terhadap primata. Selanjutnya, Ismail Agung Rusmadipraja dari Kukangku dan Gibbonesia membawakan materi "Kekejaman Satwa di Media Sosial dan Animal Welfare", yang disertai penayangan video tentang eksploitasi primata, seperti monyet ekor panjang dalam pertunjukan topeng monyet. Materi ini menggugah emosi peserta, mendorong diskusi aktif mengenai perlindungan satwa.

Setelah sesi pertama, peserta menikmati coffee break sebelum melanjutkan materi kedua, "Ubah Minat Jadi Aksi: Cara Kreatif Selamatkan Satwa Liar", yang dibawakan oleh Denny Skeep Setiawan dari Kukangku. Ia membahas teknik pengambilan foto di lapangan serta strategi komunikasi konservasi di era digital. Peserta terinspirasi oleh salah satu kutipan motivasi dari pemateri: "Konservasi itu panggilan dari alam dan menyenangkan untuk berbagi." Materi ini menjadi sesi terakhir dalam Orangufun Conservation Camp.

Pada malam hari, acara ditutup dengan sesi Sharing & BBQ, di mana peserta dan pemateri berbincang santai sambil menikmati suasana malam. Diskusi dari hari pertama hingga hari kedua memberikan wawasan mendalam tentang konservasi orangutan serta meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya pelestarian satwa liar. Para pemateri juga berbagi pengalaman mereka di lapangan dan di masyarakat.

Hari ketiga (15/12/2024) diawali dengan sesi kesan dan pesan dari peserta sebelum kembali ke Jakarta. Para peserta Orangufun Conservation Camp resmi menjadi bagian dari Orangufun Life Youth (OLY) Batch 2, komunitas peduli konservasi orangutan yang akan berlanjut dengan berbagai kegiatan seperti kampanye lingkungan. Hari terakhir juga menjadi momen penentuan ketua OLY Batch 2, yang akan memimpin komunitas dalam kegiatan selanjutnya.




Komentar